Halaman

Sabtu, 28 September 2013

Esai

(Dita Nur Intan Putri - 12111188 - 3KA32)

Pengertian Esai Dan Ciri-Cirinya
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan â??sayaâ? dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Tipe-Tipe Esai Ada enam tipe esai, yaitu :
1. Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
2. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
3. Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4. Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan â??Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidupâ?. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5. Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
6. Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

Bagian Esai
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu: • Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
• Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
• Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.

Ciri-ciri Esai
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

Langkah-langkah pembuatan esai
Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai berikut:
1. Menentukan tema atau topik
2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.

Cara mengembangkan kerangka karangan esai
1. Untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi;
2. Kembangkan karangan dengan deskripsi situasi;
3. Masukan pandangan seorang ahli;
4. Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana;
5. Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif;
6. Esai biasa adalah karangan argumentasi.

Contoh kumpulan buku esai sastra yang bisa dijadikan referensi adalah, Menjadi Manusia karya Yakob Sumarjo, Si Parasit Lajang karya Ayu Utami, Obsesi Perempuan Berkumis karya Budi Darma. Anda juga bisa melihat contoh esai sastra di media massa seperti Kompas, Pikiran Rakyat, dan lain-lain yang biasa muncul hari Minggu di lembar budaya. Di lembar Khazanah koran Pikiran Rakyat sering muncul esai sastra atau kritik sastra.
GURATAN-GURATAN TINTA PANAS KECURANGAN
oleh : Wahyu Susilo Wati
Di dalam kehidupan ini, banyak aktivitas insan manusia yang dilakukan untuk mengisi kehidupan mereka. Baik aktivitas untuk memenuhi kebutuhan rohani maupun aktivitas untuk memenuhi kebutuhan jasmani. Ada yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Namun kenyataan riilnya, banyak insan manusia yang cenderung memilih untuk berbuat negatif. Salah satu diantaranya berasal dari kalangan pelajar di dunia ini. Apabila mereka mendapat tugas ataupun saat ulangan maupun ujian, kebanyakan dari mereka membudayakan kegiatan menyontek.
Di kalangan para pelajar saat ini, mereka justru berfikir cepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan mencontek. Padahal kegiatan itu sebenarnya membangun karakter yang tidak baik. Apalagi jika kegiatan itu di budidayakan dalam setiap perbuatan, maka tak salah lagi jika mereka justru kian sulit meninggalkan kegiatan tersebut.
Sebenarnya mencontek itu di dasari oleh beberapa faktor. Antara lain karena faktor terpaksa. Para pencontek-pencontek ulung tersebut terpaksa mencontek karena mungkin dia menginginkan untuk mendapat nilai bagus. www.elangajib.com Ada pula faktor lain yang melatarbelakangi mencontek, yaitu karena mereka telah terbiasa dengan kegiatan itu. Padahal mencontek itu adalah kebiasaan yang buruk. Namun, di kehidupan ini justru mencontek kian marak di kalangan pelajar. Seperti mencontek PR ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak Ibu Guru, mencontek saat Ujian Nasional berlangsung. Banyak kasus yang sering beredar di kalangan remaja pelajar, salah satunya yaitu mencontek. Bahkan prosentase mencontek pada saat Ujian berlangsung kian membengkak tiap tahunnya. Apabila kegiatan ini terus berkembang di kalangan pelajar kita, maka bagimana keadaan pendidikan di Negara ini selnjutnya ?
Menurut ajaran Islam, mencontek sama halnya seperti mencuri. Padahal, mencuri itu adalah hal yang dilarang, bahkan diharamkan oleh ajaran Islam karena mengakibatkan korban menderita. Begitupun juga dengan mencontek. Jadi pada dasarnya, mencontek itu adalah kegiatan menyalin hasil pekerjaan orang lain dan mencuri hasil pekerjaan orang lain tanpa seizing pemiliknya.
Di Indonesia sekarang ini, membutuhkan generasi baru yang jujur dan bertanggung jawab. Karena, kehidupan bangsa dan negara saat ini penuh dengan coretan keburukan, seperti maraknya korupsi, penyuapan, penggelapan uang Negara, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, mulailah hidup tanpa mencontek, budayakanlah kejujuran. Agar bangsa dan Negara ini menjadi Negara yang jujur.

Sumber: http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html http://www.elangajib.com/2013/01/contoh-esai.html#chitika_close_button

Contoh esai – Pendeskripsian Diri sendiri
Perkenalkan, nama saya Dita Nur Intan Putri. Saya biasa dipanggil oleh teman-teman saya Dita, tetapi dirumah saya biasa dipanggil Intan. Saya lahir diBekasi, 20 tahun yang lalu, tepatnya pada 25 Juni 1993. Saya dilahirkan dan dibesarkan dengan keluarga yang cukup, sederhana, dan bahagia, dan sampai saat ini Alhamdulillah orang tua saya masih lengkap dan sehat. Saya adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Saya memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 adik perempuan. Kakak saya saat ini umurnya sudah 23 tahun, sedangkan adik saya 16 tahun. Memulai pendidikan pada umur 4 tahun di Taman Kanak-kanak Dahlia di Bekasi, merasakan pendidikan TK selama 2 tahun lamanya. Setelah umur saya cukup untuk melanjutkan sekolah, saya pun didaftarkan oleh orang tua saya di sebuah SD Negeri didekat rumah saya, yaitu, SD Negeri 13 Bekasi, hanya berlangsung beberapa bulan saya sekolah berdekatan dengan rumah, pada saat saya kelas 1(semester2) rumah saya pindah dan jarak dari sekolah pun sangat berjauhan, dan dari sini saya dilatih untuk mandiri oleh orang tua saya, dengan menaiki kendaraan angkutan umum dan jalan kaki saya setiap hari menempuh perjalanan ke tempat saya sekolah, begitupun ketika saya sudah memasuki tahap sekolah selanjutnya, SMP. Ketika SMP saya besekolah di SMP Negeri 11 Bekasi, dan disaat itu pula saya memilih untuk mengikuti ekstrakulikuler(Eskul), saya memilih PASKIBRA sebagai eskul yang akan saya jalani selama kurang lebih 3 tahun. Di paskibra, saya diajarkan banyak hal untuk melatih pribadi menjadi lebih baik, salah satunya disiplin dan tepat waktu. Sampai saat ini, ketika saya sudah kuliah saya masih aktif dalam kegiatan paskibra di SMP saya. Setelah lulus saya memilh melanjutkan sekolah di SMK Karya Guna 2 Bekasi. Disekolah ini saya mendapatkan jurusan Akuntansi, padahal ketika mendaftar bukan jurusan ini yang saya pilih. Dan lagi-lagi saya memilih untuk melanjutkan ilmu eskul saya, yaitu paskibra. Tetapi saya hanya aktif selama 1 tahun, dikarenakan fisik saya yang sudah lemah ketika latihan terus, contohnya mudah sakit dan pingsan. Berbeda dengan sewaktu SMP yang setiap tahun saya mempunyai teman-teman kelas yang baru, tapi disini selama 3 tahun saya 1 kelas dengan teman-teman saya yang tidak berubah-ubah. Selama 3 tahun saya belajar ilmu akuntansi, hitung menghitung yang setiap hari harus membawa kalkulator. Walaupun jurusan ini tidak sesuai dengan keinginan saya pada saat awal mendaftar, tetapi saya tetap senang dan menjalankan kegiatan saya setiap harinya. Setelah lulus dari SMK, saya memilih melanjutkan kuliah karena disuruh orang tua saya, padahal keinginan saya itu langsung kerja. Saya memilih kampus Universitas Gunadarma, dengan mendaftarkan diri lewat jalur regular saya menjalani awal kuliah saya disini. Memilih jurusan Sistem Informasi karena ini berhubungan dengan komputer dan juga yang saya tahu Jurusan Sistem Informasi di Univ.Gunadarma itu sangat banyak peminatnya. Menjalani semester 1 bersama teman-teman baru dikelas 1KA30, bukan hanya teman baru dikelas, tetapi teman-teman baru di kampus. Waktu tidak terasa, sampai saat ini saya sudah memasuki semester 5, dan semester 6 nanti saya akan dihadapi dengan kewajiban PI(Penelitian Ilmiah). Hanya tinggal 3 semester lagi saya menempuh pendidikan di Gunadarma, semoga bisa lulus tepat waktu 4 tahun dengan IPK yang cukup dan ilmu yang banyak. Begiulah kira-kira pendeskripsian tentang diri saya dan keseharian saya, mohon maaf jika ada tulisan yang masih kurang. Terima kasih.