Halaman

Selasa, 18 Maret 2014

Catatan Kaki & Kutipan Beserta Contohnya

(Dita Nur Intan Putri - 12111188 - 3KA32)

Catatan Kaki (Footnote)

Catatan Kaki diartikan sebagai catatan penjelasan tambahan penulis terhadap suatu hal yang tidak mungkin diuraikan dalam teks. Penjelasan tambahan ditempatkan di kaki halaman atau halaman tersendiri sesudah kesimpulan.

Catatan kaki mempunyai beberapa fungsi:

1. Etika kesarjanaan

2. Balas jasa terhadap karya orang lain

3. Keabsahan karya ilmiah itu sendiri

4. Perluasan analisis, sintesis dan uraian

5. Tempat kutipan

6. Referensi silang dengan istilah ibid, loc. Cit, op.cit.

7. Kelengkapan suatu sumber rujukan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunannya.

1. Keterangan tambahan yang sebenarnya tidak berasal dari buku, antologi, makalah, majalah, ensiklopedi, tetapi diambil dari kutipan wawancara, kuliah dan penjelasan umum.

2. Bagi yang tidak paham penggunaannya, dewasa ini catatan kaki mengambil alih pemakaian catatan pustaka.

3. Seandainya disamakan fungsinya dengan catatan pustaka, karangan itu tidak memerlukan daftar pustaka lagi, karena semua unsur data seperti buku sudah terpenuhi.

4. Jika disamakan dengan catatan pustaka, catatan kaki memuat unsur nama lengkap pengarang (tidak dibalik), tahun terbit karangan, judul karangan, kota terbit, dan halaman yang dikutip.

5. Penempatan Catatan kaki di kaki halaman, atau halaman tersendiri (biasanya di belakang bab kesimpulan).
2. Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Depdikbud,1988), p. 18.
3. Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung:Sinar Baru, 1986),p. 25.
5. Ratna Wilis Dahar, op.cit., p. 17.
6. Ratna Wilis Dahar, loc.cit.
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama dengan sumber nomor 3, sumber nomor 5 sama dengan nomor 2, dan sumber nomor 6 sama dengan nomor 5 dan dikutip pada halaman yang sama.
Mencantumkan halaman pada catatan kaki, dapat menggunakan hl. (halaman)atau p. (page).

Sumber : 
http://ebookbrowsee.net/contoh-catatan-kaki-ppt-d640498184

http://ebookbrowsee.net/catatan-kaki-footnote-pptx-d258964153

Definisi Kutipan

Dalam penulisan-penulisan ilmiah −baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi dan disertasi− seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dikatakan.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah.[[1]]Selain itu kutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat tersebut dari diri sendiri.
Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan sumber penulisan.[[2]]
Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali.[[3]]
Dengan menggunakan kutipan, seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.

B.     Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1.      Sebagai landasan teori.
2.      Penguat pendapat penulis.
3.      Penjelasan suatu uraian.
4.      Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.[[4]]

Penulisan kutipan berfungsi:
1.      Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber data, gagasan dan lain-lain yang relevan.
2.      Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat.[[5]]

Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
2.      Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3.      Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4.      Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5.      Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6.      Meningkatkan estetika penulisan.
7.      Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.[[6]]
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.[[7]]

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1.            Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2.            Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.            Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.            Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5.            Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.[[8]]

Contoh kutipan tidak langsung
Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)

Contoh Kutipan dalam kutipan
‘Bahasa Java tidak lagi hanya untuk pemanis di web sebagai applet yang membikin Duke berdansa. Java adalah kakas, tetap hanya perangkat, bagaimanapun tetap hanya orang hebat yang dapat memberi arti penting kakas seperti dikatakan James Gosling, tokoh terpenting di Java : “All along, the language was a tool, not the end”’. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 7-8)

Sumber :