Halaman

Selasa, 18 Juni 2013

Analisa Mengenai Perilaku Konsumen pada setiap Produk

(Dita Nur Intan Putri - 12111188 - 2KA32)

Kali ini, saya akan membahas tentang perilaku konsumen pada setiapproduk yang mereka pernah coba. Mungkin banyak perbedaan-perbedaan atau kekurangan dan kelebihan disetiap produk. Maka dari itu, saya akan membahas atau membandingkan tentang sebuah restaurant yang biasa dikunjungi oleh kebanyakan orang disetiap daerah. KFC dan AW.

Setiap konsumen yang membeli atau menggunakan produk tertentu pasti memliki pertimbangan akan kebutuhannya. Berikut adalah beberapa kebutuhan konsumen, diantaranya :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan untuk merasa memiliki
4. Kebutuhan untuk harga diri
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.

Adapun Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, adalah :
a. Faktor Eksternal
Faktor Sosial (grup, family influence,Roles and status)
Faktor Cultural (subculture and social class)
b. Faktor Internal
c. Faktor Psikologi.

Selanjutnya kita akan membahas perbandingan 2 brand dengan jenis produk yang sama. Misal kita ambil 2 restaurant fast food ternama bukan hanya di Indonesia, tapi juga diseluruh dunia.


dan


Dua brand tersebut memang sangat terkenal dan cabangnya tersebar bahkan ke seluruh Indonesia. Orang Indonesia banyak yang menggemari makanan fast food. Mungkin karena menurut mereka praktis karena makanan ini merupakan termasuk makanan cepat saji. Dan biasanya dua brand ini selalu ramai dipenuhi pengunjung. Lalu apa sih kira-kira perbedaan dan persamaan dari KFC dan AW ? Dan inilah pembahasannya.

SEJARAH

KFC (Kentucky Fried Chicken) :

Kentucky Fried Chicken  ini didirikan oleh Colonel Harland Sanders (lahir pada 9 September 1890) pada usia enam puluh lima. KFC ® merupakan salah satu bisnis terbesar global industri pelayanan makanan dan secara luas dikenal di seluruh dunia sebagai wajah Colonel Sanders.
Setiap tahun, lebih dari satu miliar chicken dinner KFC ® dilayani menampilkan Colonel’s “finger lickin’ good” special recipe. Saat ini Kolonel telah menyebarkan industrinya untuk lebih dari delapan puluh negara dan teritori di seluruh dunia.
(baca selengkapnya : http://terselubung.blogspot.com/2012/01/sejarah-kfc.html )

AW (All Amreican Food) : 

A&W Restaurants adalah jaringan restoran siap saji yang tersebar di seluruh dunia. Waralaba perusahaan ini dikelola oleh Yum! brands. Restoran ini pertama kali dibuka di California pada tahun 1919. Produk yang dijual adalah A&W Root Beer, ayam goreng, burger maupun nugget. Di Indonesia, A&W memiliki lebih dari 200 outlet yang tersebar di kota besar maupun kecil.
(baca selengkapnya : http://id.wikipedia.org/wiki/A%26W_Restaurants )

Menurut saya pribadi, kedua brand ini memiliki produk dengan keunggulannya masing-masing.
Persamaan diantara dua brand ini diantaranya :
1. Memiliki produk utama yang sama, yakni fried chicken atau ayam goreng yang diberi tepung bumbu khusus ala racikan para penciptanya.
2. Memilik varian menu yang beragam, sehingga pengunjung tidak hanya disuguhkan menu ayam goreng saja, seperti minuman, eskrim, kentang goreng, dll.
3. Selalu ada penambahan menu dan berbagai produk baru.
4. Tersebar luas dimana-mana.
5. Sama-sama memiliki kenyamanan pada saat anda sedang bersantai.

Sedangakan beberapa perbedaannya adalah :
Saya tidak tahu dengan jelas seperti apa perbedaan antara KFC dengan AW, dikarenakan saya jarang sekali menginjungi AW. Mungkin yang sangat familiar adalah :
1. Perbedaan harga antar KFC dan AW, menurut saya lebih murah di KFC
2. Rasa dari ayam goreng yang dimasak dengan gumpalan tepung dan resep bumbu rahasia dari masing-masing restoran.
3. Di KFC ada Hotspot atau semacam Wi-Fi yang disediakan untuk para pengunjung, sedangkan di AW tidak ada.
Mungkin itulah sedikit ulasan mengenai perbandingan 2 brand dari jenis produk yang sama. Kebutuhan setiap individu berbeda, sehingga tak ada alasan untuk saya menentukan mana yang lebih baik.
Karena memang setiap produk yang dibuat oleh produsen adalah berdasarkan permintaan dan minat pasar. Jadi, pintar-pintarlah mengatur strategi dalam berbisnis.

Sekian penjelasan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih.

Peran Komunikasi dalam Suatu Organisasi

(Dita Nur Intan Putri - 12111188 - 2KA32)

Pada kali ini, saya bertujuan untuk membahas tentang bagaimana pentingnya PERAN KOMUNIKASI DALAM SUATU ORGANISASI. Pembahasan ini akan diringkas dalam sebuah tulisan, seperti makalah.

PENDAHULUAN

          Sebagai makhluk sosial, setiap manusia senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya, bahkan cenderung hidup berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin dicapai bila ia sendiri. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
       Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Interaksi dan kerja sama ini akan terus berkembang dengan teratur sehingga membentuk wadah yang disebut dengan organisasi.
       Interaksi atau hubungan antar individu-individu dan kelompok/tim dalam setiap organisasi akan memunculkan harapan-harapan. Harapan ini kemudian akan menimbulkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban oleh masing-masing individu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi/kelompok. Sebuah organisasi memang dibentuk sebagai wadah yang didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama. Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang kita kenal dengan manajemen dan organisasi. William (1956) menyebutnya dengan istilah “The Organisation Man”.

Dalam setiap organisasi yang diisi oleh sumber daya manusia, ada yang berperan sebagai pemimpin, dan sebagian besar lainnya berperan sebagai anggota/karyawan. Semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut akan melakukan komunikasi. Tidak ada organisasi tanpa komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar orang, antar bagian dalam organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orangorang yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas Komunikasi, sebab komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkatan/level dalam organisasi. Selain itu komunikasi juga berperan untuk membangun iklim organisasi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas organisasi.


PEMBAHASAN

  • PERANAN  KOMUNIKASI  DALAM  ORGANISASI


          Yang dimaksud dengan proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui media tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat Gibson (1994) proses komunikasi terdiri dari lima unsur yakni: Komunikator, pesan, perantara, penerima, dan balikan. Adapun Lasswell (1984), yaitu orang pertama yang mengajukan model proses komunikasi membuat formula sebagai berikut: Siapa, mengatakan apa, bagaimana caranya, kepada siapa, dan apa hasilnya. Sementara Berlo (1960) menggambarkan proses komunikasi terdiri dari tujuh elemen yakni:
1) Sumber komunikasi
2) Pengkodean
3) Pesan
4) Saluran
5) Pendekodean
6) Penerima, dan
7) Umpan balik.
          Dalam konteks organisasi, proses komunikasi di atas yang digambarkan lewat model dapat disimpulkan bahwa, komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antarmanusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Komunikasi antar individu dan kelompok/tim dalam organisasi menciptakan harapan. Harapan ini kemudian akan menghasilkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban untuk mencapai tujuan bersama/ organisasi. Agar pimpinan dapat mempengaruhi dan memotivasi para pekerja/karyawan agar secara bersama-sama mewujudkan tujuan organiasasi maka perlu dikembangkan sistem komunikasi yang efektif. Apabila komunikasi efektif, ia dapat mendorong timbulnya prestasi kerja dan kemudian akan memunculkan kepuasan kerja.
Ditinjau dari aspek Business, organisasi adalah sarana manajemen [ditinjau dari
aspek kegiatannya, bukan struktur].
1.      Tujuan organisasi TIDAK MUNGKIN tercapai tanpa manajemen.
2.      Manajemen TIDAK MUNGKIN ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jikaada tujuan yang akan dicapai atau diselesaikan.
Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
1.      Bentuk komunikasi apa yang terjadi
2.      Metode dan teknik apa yang dipakai
3.      Media apa yang dipakai
4.    Bagaimana prosesnya, dan faktor apa saja penghambatnya

A. Definisi  Fungsional Komunikasi Organisasi
          Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
          Gambar di bawah ini melukiskan konsep suatu sistem komunikasi organisasi. Garis yang putusputus melukiskan gagasan bahwa hubungan-hubungan ditentukan secara alami; hubunganhubungan itu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal.
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.

B. Unit Komunikasi
                Suatu sistem didefinisikan oleh Pool [1973] sebagai “setiap entitas berkelanjutan yang mampu berada dalam dua keadaan atau lebih” . Dalam suatu sistem komunikasi, keadaan itu adalah hubungan antara orang-orang. Dalam suatu sistem komunikasi organisasi keadaan tsb adalah hubungan antara orang-orang dalam jabatan-jabatan [posisi-posisi] . Unit mendasar komunikasi organisasi adalah seseorang dalam suatu jabatan. Orang bisa disosialisasikan oleh jabatan, menciptakan suatu lingkaran yang lebih sesuai dengan keadaan jabatan, pada saat yang sama jabatan tsb dipersonalisasikan, menghasilkan suatu figur atau gambar yang sesuai dengan eadaan orang tsb. Bila kita melihat apa yang terjadi ketika seseorang terlibat dalam komunikasi, kita menemukan bahwa terdapat dua bentuk umum tindakan yang terjadi :
1. Penciptaan pesan atau, lebih tepatnya, penciptaan pertunjukkan [to display menurut Random House Dictionary of The English Language 1987 : anda membawa sesuatu untuk diperhatikan seseorang atau orang lain; menyebarkan seseuatu sehingga sesuatu tsb dapat terlihat secara lengkap dan menyenangkan] .
2. Penafsiran pesan atau penafsiran pertunjukkan [to intepret : menguraikan atau  memahami sesuatu dengan suatu cara tertentu].

Secara teknis, seseorang tidak dapat menghindari untuk menunjukkan pesan. Apa yang anda tunjukkan atau tempatkan sehingga terlihat jelas memang merepresentasikan anda. Anda adalah “suatu pertunjukkan pesan yang berjalan”. Hal yang sama dapat diterapkan kepada kantor atau hotel anda. Kantor atau hotel adalah suatu pertunjukkan-pesan bagi mereka yang mengunjunginya.

C. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi
          Sebuah organisasi akan bubar karena ketiadaan komunikasi. Coba bayangkan jika komunikasi tidak ada dalam organisasi? Para karyawan tidak akan tahu apa yang akan dikakukannya dan apa yang dikerjakan rekannya. Pemimpin tidak bisa memberikan instruksi dan menerima masukan dari bawahannya. Koordinasi tidak berjalan, kerja sama tidak terjadi, masingmasing orang tidak dapat mengkomunikasikan perasaannya, kebutuhannya, masalah yang dihadapinya dalam pekerjaan kepada rekannya/ timnya, suvervisornya atau kepada pimpinannya. Komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Kalau berbicara tentang komunikasi organisasi maka yang terbayang adalah peranan dan status dari setiap orang dalam organisasi, karena peranan dan status itu juga menentukan cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain.  Jika jenis dan pembagian pekerjaan demikian banyak, beragam, dan berbeda-beda, maka dibutuhkan sebuah jalinan. Jalinan yang dimaksud di sini adalah komunikasi. Komunikasi antara seorang pimpinan dengan bawahan, antara bawahan dengan atasan, atau komunikasi sesama bawahan. Dalam komunikasi organisasi ini dikenal dengan istilah Downward communication, Upward communication, dan Horizontal communication.

Menurut Scott dan T.R. Mitchell (1976) komunikasi mempunyai empat fungsi dalam organisasi, yakni:
 1) kendali (kontrol/ pengawasan),
 2) motivasi,
3) pengungkapan emosional, dan
 4) informasi.
Sebenarnya banyak  sekali hasil penelitian para ahli yang menemukan fungsi komunikasi (pesan) dalam organisasi.
 Sedangkan menurut Thayer ada lima yaitu:
1. untuk memberi informasi,
2. membujuk,
3. memerintah,
4. memberi instruksi, dan
5. mengintegrasikan organisasi.
Terakhir Greenbaumn mengemukakan bahwa fungsinya adalah untuk mengatur, untuk melakukan pembaruan, integrasi, memberikan informasi dan instruksi.


PENUTUP

  • Kesimpulan


          Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dalam lingkungan oraganisasi. Dalam penyelengaraan organisasi komunikasi sangat diperlukan sebab dengan komunikasi akan muncul hal-hal positif seperti:
1. Timbulnya kemahiran dalam bekerja.
2. Timbulnya semangat dalam bekerja.
3. Timbulnya kerja sama.
Dengan adanya hal-hal positif di atas, maka dalam sebuah organisasi, komunikasi harus terselenggara dengan baik dan efektif. Komunikasi dapat dikatakan berjalan baik dan efektif apabila setiap anggota memperoleh keterangan-keterangan yang jelas dalam melaksanakan pekerjaannya. Lewat komunikasi rasa ingin tahu dapat tersalurkan, hal ini mampu mendorong semangat kerja. Selain itu komunikasi juga membantu menyatukan anggota organsisasi untuk bekerja sama. Oleh karena itu komunikasi mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi.

Sumber : http://surantasainstechno.blogspot.com/2012/04/makalah-peran-komunikasi-dalam.html