Halaman

Minggu, 20 Oktober 2013

Gaya Bahasa Vicky Prasetyo

(Dita Nur Intan Putri - 12111188 - 3KA32)

Kapanlagi.com - Mantan tunangan Zaskia Shinta, Hendriyanto alias Vicky Prasetyo memiliki gaya bahasa yang ngawur dengan tata bahasa yang acak-acakan. Hal itu terekam kamera dalam wawancara di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Minggu (1/9) malam, di acara pertunangan Zaskia Shinta.
Setelah kedok Vicky yang kerap merayu penyanyi dangdut terungkap, dan kini pria itu harus mendekam di penjara karena diciduk kejaksaan, nama Vicky kembali mencuat karena gaya bicaranya.
Vicky yang kerap menggunakan kata-kata sok 'intelek', malah menciptakan kata-kata yang terdengar lucu. Yuk intip sebagian kata-kata aneh yang diciptakannya:

1. Twenty Nine My Age
KapanLagi.com - Vicky cenderung menyisipkan kata dalam bahasa Inggris dan mengucapkannya dengan penuh percaya diri. Mungkin karena hal itu, salah satunya Zaskia Shinta sempat terpesona. Namun jika ditilik, baik pengucapan maupun grammar yang digunakannya salah kaprah.
Berikut transkrip percakapan Vicky dalam wawancara tersebut:
Di usiaku saat ini, ya twenty nine my age, tapi aku masih merindukan apresiasi, karena basically aku seneng music walau kontroversi hatiku lebih menunjukkan konspirasi kemakmuran yang kita pilih ya.
Ya kita belajar pada harmonisisasi pada hal yang terkecil sampai yang terbesar. Aku pikir kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan mengkudeta apa yang menjadi keinginan.
Dengan hubungan ini bukanna untuk mempertakut bukan mempersuram statutisasi kemakmuran keluarga dia tapi menjadi confident. Kita harus bisa mensiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita lebih baik dan aku sangat bangga.

2. Merindukan Apresiasi
KapanLagi.com - Vicky kerap menggandeng dua kata yang tidak ada hubungannya sama sekali. Merindukan apresiasi merupakan dua kata yang sangat jarang digabung. Tampaknya pria ini memang sedikit "gila"apresiasi.

3. Kontroversi Hati
KapanLagi.com - Kata unik lain yang diciptakan Vicky, kontroversi hati. Sosok Vicky yang kontroversial tampaknya kerap menggunakan kata-kata hati untuk menjerat wanita yang diinginkannya. Dengan bersikap seolah yang dilakukannya dari hati, Vicky tentu mudah mendekati para penyanyi dangdut yang menjadi korbannya.

4. Konspirasi Kemakmuran
KapanLagi.com - Konspirasi adalah hal rumit yang memerlukan persekongkolan banyak pihak. Dengan menggunakan kata ini, Vicky seolah merupakan orang yang cerdas dan berada dalam lingkaran konspirasi. Namun kata kemakmuran yang mencuat setelahnya sungguh tidak terduga. Apakah pria tersebut memang kerap memberikan janji palsu berupa kemakmuran?

5. Harmonisisasi
KapanLagi.com - Fakta unik tentang kata-kata Vicky lainnya adalah, ia seolah tidak peduli jika yang dikatakannya salah. Kata Harmonisasi yang berasal dari suku kata harmonis mendapat sisipan 'is' dalam ucapan Vicky. Entah bagaimana pria ini kerap berkomunikasi dengan kata-kata yang salah namun tetap dipercaya. Yang menjadi pertanyaan, apakah lawan bicaranya tidak menyadari semua kesalahan yang ia buat?

6. Mengkudeta Keinginan
KapanLagi.com - Karakter seseorang bisa dikenali dari gaya bahasa yang digunakannya. Vicky yang kerap menggunakan kata-kata muluk dan terlalu meninggikan diri, seharusnya bisa dengan mudah dikenali kesalahan yang ia lakukan.
KapanLagi.com - Vicky menggunakan kata-kata ini seolah tidak ingin mempersuram masa depan Zaskia Shinta. Namun apa jadinya jika kata-kata seperti ini hanya sekedar janji palsu?

7. Mempersuram Statutisasi
KapanLagi.com - Vicky menggunakan kata-kata ini seolah tidak ingin mempersuram masa depan Zaskia Shinta. Namun apa jadinya jika kata-kata seperti ini hanya sekedar janji palsu?

8. Mensiasati Kecerdasan
KapanLagi.com - Dengan kemampuan bahasa yang terbatas, harus diakui Vicky memiliki kecerdasan tersendiri untuk menipu korbannya. Tampaknya ini karena kemampuannya bersiasat dan mempengaruhi korban yang mudah untuknya. Namun ada pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga.

9. Labil Ekonomi
KapanLagi.com - Dengan segala sepak terjang yang ia lakukan, Vicky seharusnya sadar ia merupakan orang yang tidak stabil dalam hal ekonomi. Karena itu ia memilih merayu wanita dan menjanjikan kemewahan, padahal yang terjadi bisa saja sebaliknya.

10. Inpest
KapanLagi.com - Selain video wawancara saat lamaran dengan Zaskia Shinta. Vicky pernah mencalonkan diri menjadi kepala desa meski juga berakhir dengan kegagalan karena janji palsu. Dalam video kampanye yang dilakukannya, terlihat bagaimana Vicky memaksakan susunan tata bahasa Indonesia, dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

Kontroversi hati
Arti kata "kontroversi" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah "perdebatan" atau "persengketaan" atau "pertentangan". Namun, kata ini biasanya muncul pada sebuah kejadian yang memang besar, misalnya hal-hal sensitif terkait suku, ras, dan agama; atau hukum yang memang menimbulkan perdebatan antara satu pihak dengan pihak lain.
Oleh karena itu, penggunaannya jadi berlebihan jika "hanya" dikaitkan pada persoalan isi hati, walaupun dunia sastra tidak asing dengan kata-kata "pertentangan batin". Namun, tidak menggunakan kata "kontroversi".
"Kontroversi" pun punya sifat khusus. Yang namanya perdebatan biasanya melibatkan dua hal, walaupun itu seseorang dengan dirinya sendiri. Oleh karenanya, kata itu biasanya hadir tanpa diikuti dengan kata lain. Misalnya, "Keputusan itu pun akhirnya menimbulkan kontroversi", atau "Kontroversi mengenai peraturan itu ternyata belum tuntas", atau "Aborsi masih menimbulkan kontroversi, antara yang setuju dan yang tidak".
Tidak ada kata benda atau nomina yang langsung menempel di belakangnya kan, seperti halnya "kontroversi hati"?
Jadi, setidaknya ada dua alasan mengapa ada rasa yang janggal dengan kata-kata itu. Pertama, kata itu digunakan untuk membicarakan hal apa, dan apakah jadinya berlebihan? Kedua, adanya kebiasaan bahwa kata "kontroversi" tidak langsung diikuti kata lain, kata benda atau nomina.

Konspirasi kemakmuran
Lagi-lagi kata yang digunakan tidak sesuai dengan pokok persoalannya. Jika kita kembali ke KBBI, "konspirasi" berarti "persekongkolan". Kata dasar "sekongkol" berarti "orang yang turut serta berkomplot melakukan kejahatan".
Makanya, jangan heran kalau di sinetron ada potongan dialog yang misalnya berbunyi, "Jangan-jangan kamu bersekongkol dengan laki-laki itu". Ini karena kemungkinan memang ada kejahatan di sana.
Lalu, apakah konspirasi kemakmuran (yang berarti keadaan makmur) dalam ucapan Vicky lantas berarti ada persekongkolan dalam meraih kemakmuran?

Harmonisisasi
Kata ini muncul pada kalimat "Kita belajar harmonisisasi dari hal terkecil sampai hal terbesar..." "Harmonisisasi" tentu tidak ada. Yang ada adalah "harmonisasi" dari kata harmoni (keselarasan) yang mendapat sufiks -isasi (ada juga -asi) yang berarti proses. Jadi, untuk yang satu ini, Vicky kelebihan "-isasi".
Kita tidak boleh ego
Ego artinya aku, diri pribadi, atau rasa sadar akan diri sendiri. Yang tepat adalah "Kita tidak boleh egois", atau berarti kita tidak boleh (menjadi) orang yang selalu mementingkan diri sendiri.

Mengkudeta 
Mengkudeta (mengudeta) yang menjadi keinginan
Ini kembali lagi bicara soal di mana kata itu sepatutnya digunakan. Soalnya, "kudeta" berarti "perebutan kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa" seperti ketika sebuah negara meminta presidennya mundur dari kekuasaan. Artinya tidak bisa diganti karena meminjam dari kata bahasa Perancis (coup d'État) yang bermakna sama.

"Twenty nine my age ya"
Hal ini rupanya juga kerap muncul di sejumlah forum guru bahasa Inggris. Pengguna forum merasa ada yang aneh ketika anak didiknya menggunakan kata "age" pada pertanyaan "Berapa umurmu". Misalnya, "My age is 29".

Kenapa janggal? Ini tak lain karena keberadaan "age" dan angka usia dalam kalimat bahasa Inggris akan menjadikannya berlebihan. Penyebutan "twenty nine my age ya" memang berbahasa Inggris, tetapi menggunakan struktur bahasa Indonesia (dua puluh sembilan, umur saya). Sementara itu, dalam bahasa Inggris, penyebutannya hanya "I'm 29", tidak pakai "age".


Mempertakut

Nah kali ini ternyata Vicky tidak salah, walau kata tersebut terdengar tidak enak dan kemungkinan besar tidak lazim. Kok bisa? KBBI memasukkan kata "mempertakut" dalam pengimbuhan yang berarti "menimbulkan rasa takut pada..." atau "menakuti", atau "menjadikan lebih takut".

Statusisasi
Kalau yang ini lagi-lagi urusan -isasi (proses). Kata "status" berarti "keadaan atau kedudukan (orang, badan, dan sebagainya) dalam hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya". Oleh karena itu, jika Vicky mengatakan "mempertakut statusisasi keluarga dia," maka itu tidak perlu pakai -isasi segala karena statusnya tidak butuh proses.

Labil ekonomi
Dengan sekian usaha menyematkan logika dalam penyusunan kata-kata yang walau akhirnya amburadul ini, sepertinya pada "frasa" terakhir tersebut, Vicky salah ucap. Mungkin maksudnya "stabil".
Yang jelas, "labil" berarti "goyah" dan dengan demikian akan sulit dimaknai jika disandingkan dengan kata "ekonomi" menjadi "goyah ekonomi".
Sutan Takdir Alisjahbana, salah satu ahli bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa kata-kata dalam bahasa Indonesia lazimnya menggunakan hukum diterangkan-menerangkan (DM). Misalnya, "status ekonomi", yang dalam hal ini kata "status" sebagai yang diterangkan (D), dan kata "ekonomi" adalah yang menerangkan (M).
Contoh lainnya adalah "rumah baru", "muka bulat", dan sebagainya yang tidak mungkin menjadi MD sehingga berbunyi "baru rumah" atau "bulat muka". Oleh karenanya, "labil ekonomi" tidak menggunakan hukum kata-kata DM dalam bahasa Indonesia, kecuali jika dibalik menjadi "ekonomi labil" (ekonomi goyah).

Sumber : - http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/10-kosataka-ajaib-vicky-mantan-tunangan-                   zaskia-shinta-4c125c.html
              - TRIBUNJOGJA.COM

Kamis, 17 Oktober 2013

Ejaan Yang Disempurnakan dan Tanda Baca

BEKASI SELATAN – Tim Futsal Pra Porda Kota Bekasi, babak belur dihajar tim Futsal Nasional 8-1 kemarin, di lapangan Keke Futsal Kota Bogor. Pelatih kepala, Sayan Karmadi mengaku masih lemahnya finishing anak-anak asuhnya membuat timnya kalah dengan skor telak.
Menurut mantan pemain Sea Games XXVI 2011 lalu, sedikitnya lima peluang, yang harusnya berbuah gol di babak pertama dan kedua gagal dimaksimalkan anak-anaknya. Finishing anak-anak terlihat buru-buru dan tidak tenang, saat melawan tim yang berbeda level.
’’Lima peluang seharusnya bisa dimaksimalkan, namun finishing masih belum maksimal, dan itu menjadi evaluasi kami,” terang pelatih tim futsal Pra Porda Kota Bekasi, Sayan Karmadi saat dihubungi Radar Bekasi kemarin (15/10).
Diakuinya level Timnas memang jauh di atas tim Pra Porda Kota Bekasi, namun setidaknya laga uji coba ini bisa menambah jam terbang tim, yang akan menghadapi Pra Pekan Olahraga Daerah (Porda) nanti. Sebelumnya, anak-anak Sayan, unggul di dua laga uji coba dengan tim sepadan Pra Porda Kota Bogor 2-1 dan klub Futsal Biang Bola 2-1.
’’Cukup wajar jika kami kalah telak dari timnas, Karena memang level mereka jauh di atas tim. Dan dari awal kami menegaskan bahwa laga uji coba melawan timnas tidak melihat hasil, tapi pengalaman serta permainan tim yang bisa kita benahi dan evaluasi,” terangnya.
Sambungnya, Satrio dan kawan-kawan sudah maksimal dalam laga uji coba melawan timnas. Diakuinya, untuk defens sudah maksimal hanya saja body contact saat melawan Timnas memang masih lemah selain di finishing.
’’Dengan usia yang relatif masih muda dan bisa unggul di laga sepadan sebelumnya, di Porda nanti kita tidak khawatir, hanya saja next kita coba tim pro, yang mungkin lebih baik untuk laga uji coba mematangkan tim dan menambah jam terbang mereka,” tandasnya. (one)

Kesalahan penulisan:

Babak belur dihajar: seharusnya menggunakan tanda kutip dua (“) karena itu untuk perumpamaan yang tidak sebenarnya.
Pelatih kepala : seharusnya kepala pelatih.
tenang, saat: penggunaan tanda baca koma yang tidak diperlukan. Begitu juga dengan kalimat “tim, yang”.
timnas: Penggunaan kata Timnas seharusnya menggunakan huruf awal kapital, karena singkatan dari Tim Nasional.
Kata “Karena” setelah timnas itu seharusnya menggunakan huruf awal kecil, karena kata tersebut ada setelah tanda baca koma dan hanya sebagai penjelasan.
Defens: kesalahan pengetikan, seharusnya defense yang artinya pertahanan. Apabila ingin menggunakan kata resapan dari bahasa inggris, seharusnya kata tersebut dimiringkan (Italic).

Sumber:
Radar Bekasi.

Jumat, 04 Oktober 2013

Pentingnya Berbahasa Yang Baik dan Benar Dalam Dunia Sistem Informasi

(Dita Nur Intan Putri - 12111188 - 3KA32)

Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.Penggunaan bahasa itu sendiri berbeda pada setiap masyarakat dan memiliki aturan yang berbeda pula pada masing-masing pemakaian bahasanya. Sebagai rakyat Indonesia, sudah menjadi kewajiban dan sudah menjadi hal yang lazim pada semua kalangan masyarakat di Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia. Dalam bahasa itu sendiri terdapat keragaman bahasa yang memiliki makna sebagai berikut : Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam masyarakat kita ini terutama di Ibu Kota Jakarta memang sudah lazim digunakan, namun banyak yang tidak menggunakan aturan berbahasa Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sementara aturan dalam Bahasa Indonesia sendiri bervariasi dalam penggunaannya. Pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik benar dalam masyarakat kita diperlukan sebagai penyetaraan dalam bersosialisasi dengan sesama rakyat Indonesia.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu ragam bahasa lisan, dan ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis.
Dalam lingkungan yang lebih kecil lagi, yaitu di dalam dunia perkuliahan, khususnya pada bidang Sistem Informasi, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sangatlah diperlukan. Dalam Sistem Informasi itu sendiri terdapat beberapa aspek yang membutuhkan tata bahasa yang benar. Seperti halnya pada pemrograman dibutuhkan struktur bahasa yang benar sehingga dapat mempermudah dalam penerapannya. Kesalahan bahasa dalam penyampaian informasi dapat berdampak buruk bagi semua penerimanya, maka dari itu penggunaan tata bahasa itu sendiri haruslah sangat diperhatikan. Dalam bidang sistem informasi itu sendiri terdapat banyak pembahasan mengenai informasi-informasi dan tekhnik pengolahannya. Tentunnya akan sangat dibutuhkan olah bahasa yang baik pula untuk penyampaian sistem itu sendiri. Kesimpulan dari artikel ini adalah betapa pentingnya penggunaan bahasa yg kita gunakan dalam bidang apapun, karena jika terdapat kesalahan dalam penggunaannya akan menimbulkan kesalah pahaman terhadap hal yang dimaksudkan terlebih dalam bidang sistem informasi. Yang memiliki cukup luas cakupan pembahasan mengenai penyampaian informasi itu sendiri sehingga harus sangat diperhatikan dalam penyampaiannya.





sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
http://definisimu.blogspot.com/2012/10/definisi-bahasa.html
http://t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/